Mengaktifkan Komputer

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Sebelum memulai materi, marilah kita berdoa semoga pandemi COVID ini segera berakhir, sehingga kita bisa melaksanakan pembelajaran secara tatap muka dikelas, serta semoga apa yang kita pelajari hari ini bisa menjadi ilmu yang bermanfaat. Al Fatihah…

Setelah membaca materi ini jangan lupa untuk mengerjakan tugas harian yang ada di bawah materi ini. Jika ada yang kurang jelas bisa ditanyakan melalui whatsapp (0856 4817 6916)

Sebelum mengoperasikan komputer, tentu Anda harus mengaktifkan atau menghidupkan komputer. Mungkin selama ini Anda selalu menjumpai komputer yang siap pakai (misalnya komputer sekolah atau persewaan komputer). Artinya, perangkat-perangkat penyusun komputer telah tersambung dan siap digunakan. Akan tetapi, mungkin saja suatu saat Anda harus merangkai berbagai perangkat tersebut. Misalnya saat Anda membeli komputer. Sebaiknya Anda tidak hanya mempelajari cara menggunakan komputer. Pelajari pula ciri-ciri perangkat komputer serta cara menyiapkan komputer. Caranya, simak uraian berikut.

1. Mengenal Perangkat Penyusun Komputer

Secara garis besar, satu unit komputer terdiri atas media masukan, media pemroses, media keluaran, media penyimpan, dan alat pelengkap.

Media masukan disebut pula media input. Beberapa contoh media masukan yaitu keyboard, mouse, scanner, joystick, light pen, monitor touch screen, barcode reader, dan mikrofon. Mungkin Anda sering membaca atau mendengar istilah tetikus, papan ketik, dan pemindai. Tetikus adalah sebutan mouse dalam bahasa Indonesia. Papan ketik merujuk pada keyboard, sedangkan pemindai adalah sebutan lain dari scanner.

Komputer tidak harus disertai semua media masukan. Media masukan pokok dan harus ada dalam komputer yaitu keyboard. Akan tetapi, secara umum komputer dilengkapi keyboard dan mouse.

Unit sistem komputer memproses pekerjaan yang harus dilakukan komputer. Central Processing Unit (CPU) digunakan sebagai media pemroses utama. Karena fungsinya, media ini dikatakan sebagai otak dari komputer. CPU bekerja dalam tiga peran. Peran pertama yaitu sebagai control unit. Peran kedua dan ketiga berturut-turut internal memory dan arithmatic logical unit. CPU yang lazim disebut prosesor diletakkan pada motherboard. Kemudian motherboard, hard disk, dan beberapa komponen yang lain, diletakkan dalam satu kotak yaitu case. Nah, satu unit case dan aneka komponen tersebut disebut casing.

Monitor, speaker (pengeras suara), dan printer tergolong sebagai media keluaran (output). Printer adalah alat yang digunakan untuk mencetak data dari dalam komputer. Output monitor adalah segala sesuatu yang kita lihat pada layar monitor. Speaker merupakan alat output yang menghasilkan suara.

Dapat pula pada satu unit komputer ditambahkan beberapa peralatan (peripheral). Peralatan yang pertama yaitu kartu jaringan (network interface card). Peralatan yang kedua berupa modem. Kedua alat ini digunakan agar komputer dapat berhubungan dengan jaringan dan internet.

Data hasil kerja dapat disimpan menggunakan media penyimpanan. Media yang sering digunakan misalnya CD, flash disk, hard disk, dan disket.

2. Mengenal Port dan Konektor

Casing, monitor, keyboard, mouse, serta semua peralatan dihubungkan dengan cara khusus. Alat yang digunakan untuk menghubungkan semua perangkat adalah kabel. Kabel memiliki dua bagian, yaitu bagian ujung dan pangkal. Pada ujung dan pangkal kabel dipasangkan alat berupa konektor (connector). Konektor ini ditancapkan atau dipasangkan pada bagian bernama port. Port dapat terletak pada casing, monitor, printer, dan scanner.

Konektor yang digunakan pada komputer berbeda-beda. Perbedaan konektor mengakibatkan perbedaan port. Jenis port serta konektor perlu Anda perhatikan. Hal ini berguna saat Anda harus merangkai perangkatperangkat sehingga terbentuk satu unit komputer. Agar lebih paham mengenai hal ini, simak beberapa jenis port berikut.

a. Universal Serial Bus (USB) Port
Jenis port USB (port universal serial bus) digunakan sebagai tempat menancapkan konektor USB. Port ini biasa digunakan untuk menghubungkan casing dengan printer, flash disk, external hard disk, dan scanner. Keyboard dan mouse yang diproduksi akhir-akhir ini menggunakan port USB pula. Di pasaran dikenal beberapa jenis port USB, misalnya port USB type A, port USB type B, port USB mini-A, dan port USB mini-B.

b. Ethernet Port
Port jenis Ethernet digunakan untuk membangun jaringan. Jaringan yang terbentuk dapat berupa jaringan lokal maupun internet.

c. Parallel Port
Jenis port ini digunakan untuk menghubungkan printer dengan casing. Printer yang menggunakan port ini biasanya berupa printer model LPT/1.

d. Video Graphics Array (VGA) Port
VGA port digunakan untuk menghubungkan casing dan monitor. Konektor dan port VGA dapat terpasang kuat karena konektor VGA disertai baut pengencang.

e. PS/2 Port
Port PS/2 (baca: pi es tu) digunakan untuk menghubungkan mouse serta keyboard. Mouse dan keyboard yang menggunakan port jenis ini disebut mouse PS/2 dan keyboard PS/2. Port PS/2 masih banyak digunakan meskipun sekarang telah beredar mouse serta keyboard yang menggunakan konektor USB. Letak port untuk keyboard berdampingan dengan port mouse. Untuk membedakan dua port ini, Anda dapat melihat warna port. Port untuk keyboard berwarna ungu, sedangkan port untuk mouse berwarna hijau muda.

f. International Electronical Commission (IEC) Port
Port jenis ini digunakan untuk mengalirkan arus listrik ke dalam monitor maupun casing. Konektor IEC memiliki tiga batang logam.

g. Tip-Ring-Sleeve Port (TRS)
Port jenis ini dapat digunakan untuk menghubungkan media masukan maupun keluaran. Media masukan misalnya headset multimedia. Media keluaran misalnya speaker. Port TRS berpasangan dengan konektor TRS. Konektor TRS berbentuk silinder meruncing.

3. Merangkai Perangkat Komputer

Sebelum digunakan, perangkat penyusun komputer harus dirangkai. Dapat dikatakan bahwa perangkat utama penyusun komputer adalah CPU. Perangkat-perangkat yang lain dirangkai dengan memasangkan perangkat tersebut pada casing.

Setelah mengetahui berbagai port, sekarang coba perhatikan langkahlangkah untuk merangkai komputer. Karena setiap perangkat memiliki port dan konektor khusus, saat merangkai perangkat Anda harus memerhatikan masing-masing port pada casing. Perhatikan port pada casing di bawah ini.

Port pada Casing
Port pada Casing

a. Memasang Kabel Power Casing
Perhatikan langkah-langkah memasang kabel power casing berikut.
1) Siapkan kabel power yang dilengkapi konektor IEC.
2) Tancapkan konektor IEC pada port IEC.

Memasang Kabel Power Casing
Memasang Kabel Power Casing

b. Menyambungkan Casing dan Monitor
Perhatikan langkah-langkah menyambung casing dan monitor berikut.
1) Siapkan kabel penghubung casing dan monitor.
2) Hubungkan konektor dengan port casing, kuatkan posisi konektor dengan cara mengencangkan baut.

Menyambungkan Casing dan Monitor
Menyambungkan Casing dan Monitor

c. Menyambungkan Casing dan Mouse
Cara menghubungkan casing dan mouse dapat dilakukan dengan dua cara. Cara yang dapat Anda gunakan bergantung pada jenis konektor mouse. Jika menggunakan konektor PS/2, carilah port untuk menancapkan konektor mouse jenis PS/2. Ingat bahwa port ini berwarna hijau muda. Jika Anda menggunakan mouse jenis USB, tancapkan konektor mouse pada port USB.

Menyambungkan Casing dan Mouse
Menyambungkan Casing dan Mouse

d. Menyambungkan Casing dan Keyboard
Cara menyambungkan keyboard hampir sama dengan cara menyambungkan mouse.Bedanya, Anda harus menancapkan konektor PS/2 pada port berwarna ungu. Jika Anda menggunakan keyboard jenis USB, tancapkan konektor USB pada port USB.

Menyambungkan Casing dan Keyboard
Menyambungkan Casing dan Keyboard

e. Menyambungkan Casing dengan Jaringan
Agar dapat berhubungan dengan komputer lain, Anda dapat merangkaikan komputer menjadi jaringan. Jika Anda telah memiliki jaringan komputer, Anda hanya perlu menambahkan satu komputer dalam jaringan tersebut. Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan sebagai berikut.
1) Siapkan kabel jaringan beserta konektor yang sesuai.
2) Tancapkan konektor tersebut pada port Ethernet.

Menyambungkan Casing dengan Jaringan
Menyambungkan Casing dengan Jaringan

f. Menyambungkan Speaker dan Casing
Speaker menggunakan beberapa jenis konektor antara lain konektor TRS dan konektor USB. Cara menyambungkan speaker berkonektor TRS mirip dengan cara menyambung speaker berkonektor USB. Jika Anda menggunakan konektor USB, tancapkan konektor USB pada salah satu port USB casing. Konektor USB ini berfungsi sebagai penghubung speaker ke sumber listrik. Sebaliknya, jika tidak menggunakan konektor USB, tancapkan konektor power ke sumber listrik. Tancapkan konektor TRS pada port berwarna hijau muda. Port ini biasa terletak di tengah atau di antara dua port pengapit.

Menyambungkan Speaker dan Casing
Menyambungkan Speaker dan Casing

g. Menghubungkan Monitor dan Casing dengan UPS
Monitor dan casing memerlukan arus listrik agar dapat bekerja. Pada dasarnya casing serta monitor dapat dihubungkan secara langsung dengan sumber listrik. Akan tetapi cara ini kurang aman. Sebaiknya casing serta monitor dihubungkan dengan Uniterruptible Power Supply (UPS) terlebih dahulu. UPS dapat menyimpan arus listrik sehingga komputer tidak langsung mati saat listrik mati. Untuk menghubungkan monitor ke UPS, lakukan langkah-langkah berikut.
1) Siapkan kabel power monitor.
2) Tancapkan konektor IEC (konektor pada monitor) pada port yang sesuai.
3) Tancapkan kabel dari casing dan monitor ke UPS.

h. Menghubungkan UPS Sumber Listrik
UPS memiliki kabel untuk menghubungkan alat ini dengan sumber listrik. Untuk menghubungkan UPS dan sumber listrik, lakukan langkahlangkah berikut.
1) Siapkan kabel power UPS.
2) Tancapkan konektor pada port yang sesuai.
3) Tancapkan kabel ke sumber listrik.

Menghubungkan UPS
Menghubungkan UPS

4. Langkah-Langkah Mengaktifkan Komputer

Setelah komputer beserta perangkat pendukung siap, sekarang Anda dapat mengaktifkan komputer. Secara garis besar terdapat dua kondisi yang mengharuskan Anda mengaktifkan komputer. Kondisi pertama yaitu Anda mengaktifkan komputer dari awal. Artinya, komputer dalam keadaan mati dan kemudian diaktifkan. Pengaktifan komputer dengan kondisi ini disebut cold booting.

Kondisi kedua, Anda mematikan sekaligus mengaktifkan kembali komputer (restart). Kondisi ini dapat terjadi karena komputer mengalami gangguan (hang atau error). Dapat pula kondisi ini terjadi karena suatu program aplikasi meminta Anda melakukan restart. Pengaktifan komputer dengan kondisi ini disebut warm booting.

Cold booting maupun warm booting pernah Anda pelajari. Cara ini telah Anda kenal pada saat Anda duduk di bangku kelas VII. Sekarang coba ingat kembali cara-cara tersebut. Simaklah uraian berikut.

Cold Booting

1. Jika Anda menggunakan UPS atau stabilizer, tekan tombol power pada UPS atau stabilizer.

2. Lanjutkan langkah pertama dengan menekan tombol power casing komputer.

3. Pada jenis komputer tertentu, Anda harus pula menekan tombol power pada monitor.

4. Komputer akan memulai proses kerja. Lampu-lampu indikator akan menyala. Lampu-lampu ini dapat Anda jumpai pada bagian monitor, casing, dan keyboard (papan ketik).

5. Komputer akan terus berproses hingga monitor menampilkan halaman sistem operasi. Jika dilakukan pengaturan tertentu, komputer akan menampilkan proses pemberian password (kata lewat).

Warm Booting

Warm booting dapat dilakukan dengan tiga macam cara. Cara pertama menggunakan start, cara kedua menggunakan keyboard, sedangkan cara ketiga menggunakan tombol reset.

1. Warm booting menggunakan tombol start

a. Klik start.

b. Klik Turn Off Computer.

c. Klik Restart.

2. Warm booting menggunakan keyboard (cara ini digunakan jika komputer tidak merespon perintah Anda)

a. Tekan tombol Ctrl + Alt + Delete secara bersamaan.

b. Ulangi langkah a jika perlu.

3. Warm booting menggunakan tombol reset

Untuk melakukan cara ini, Anda hanya perlu menekan tombol reset pada casing.

Setelah selesai membaca materi diatas. Silahkan isi tugas harian dibawah ini. Jika ada pertanyaan bisa disampaikan melalui Whatsapp (0856 4817 6916).